ASN Agile vs. ASN Juga Bisa Agile

Amir Syafrudin
PemerintahTangkas
Published in
2 min readFeb 2, 2024

--

Buku ASN Agile dan pendahulunya, buku ASN Juga Bisa Agile
ASN Agile vs. ASN Juga Bisa Agile

Salah satu media yang kami gunakan untuk menyebarluaskan penerapan Agile di pemerintahan adalah buku. Buku yang kami sokong sebelumnya berjudul ASN Juga Bisa Agile (AJBA). Buku itu ditulis oleh salah satu anggota kami, Amir Syafrudin, dan berisi kombinasi dari pengetahuan dan pengalaman beliau menerapkan Agile dalam pekerjaannya sebagai aparatur sipil negara (ASN) di Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Saat ini, buku itu telah diperbaharui dengan judul ASN Agile. Iterasi ke-2 yang dilakukan Amir menghasilkan buku dengan semangat yang sama, tapi dengan isi yang lebih berbobot. Seperti halnya dengan ASN Juga Bisa Agile, kami juga menyokong buku ASN Agile menjadi salah satu acuan dalam penerapan Agile yang praktis di pemerintahan.

Perubahan utama dalam iterasi ke-2 ada pada struktur. Dalam AJBA, ada banyak topik yang tertuang dalam bagian yang berjudul Lika-Liku Agile. Bagian itu disusun ulang agar urutan pembahasannya menjadi lebih berkesinambungan dan utuh. Karakter utamanya juga tidak dibatasi pada Scrum. Instansi pemerintah butuh protagonis lain dalam menerapkan Agile.

Selain perubahan di atas, berikut ini beberapa perubahan lain di dalam ASN Agile yang cukup signifikan bila dibandingkan dengan AJBA:

  1. Scrum Guide yang dijadikan acuan diubah ke versi November 2020.
  2. Tren Agile dibuat lebih mengerucut ke pemerintahan dan berisi contoh-contoh yang, di AJBA, ada di bagian terpisah.
  3. Contoh kasus Agile diperkaya dengan contoh penerapan Agile yang gagal; lebih dari 1.
  4. Metode Agile dan adaptasinya dibahas lebih dalam dan ditambahkan pendekatan agnostik dalam penerapan Agile.
  5. Bagian “Tanpa Story Points” diperkaya dengan pembahasan WIP limit untuk membandingkan 2 teknik yang tenar dalam urusan estimasi dan pembatasan beban kerja sebagai bagian dari adaptasi metode Agile.
  6. Pembahasan yang terkait dengan lingkungan yang kondusif untuk penerapan Agile dikumpulkan di “Habitat Agile”.
  7. Pembahasan mengenai perencanaan dalam Agile dirombak menjadi bagian dari penyusunan visi produk, pembuatan minimum viable product, serta proses verifikasi dan validasi.
  8. Jargon “just-enough” untuk urusan dokumentasi lebih ditonjolkan.
  9. Bagian “Kontrak Kerja Agile” dirombak habis.

Mungkin ada perubahan lain yang luput dari perhatian kami. Walaupun begitu, perubahan di sisi struktur memang signifikan dan menjadi nilai tambah utama ASN Agile dibandingkan pendahulunya. Kami yakin ASN Agile dapat memberikan dampak positif yang lebih baik bagi penerapan Agile di pemerintahan.

Buku ASN Agile dapat dibeli di sini: https://www.tokopedia.com/array20/buku-asn-agile

Informasi lain tentang buku ASN Agile dapat dilihat di sini: https://asyafrudin.id/asn-agile/

--

--

Amir Syafrudin
PemerintahTangkas

Praktisi Agile. Perintis Rinkas (Pemerintah Tangkas). Penulis buku ASN Juga Bisa Agile dan Prakom Tidak Bisa Agile.